KEMANDULAN atau infertilitas sering menjadi salah satu penyebab retaknya rumah tangga. Padahal jika ada pasangan yang kebetulan mengalaminya, dukungan dari kedua belah pihak, istri dan suami sangat diperlukan. Hal tersebut diungkapkan dr. Made Suyasa Jaya Sp.OG, dalam diskusi kesehatan “Kiat Mengatasi Pasangan Sulit Hamil”, kerja sama Rumah Sakit Bersalin Puri Bunda dan Santy Sastra Production, di Hotel Nikki, 21 Januari 2005.
Kemandulan tak hanya berasal dari faktor istri. Suami juga membawa pengaruh yang kuat. Salah satu penyebab kemandulan dari faktor suami adalah kekuatan sperma yang lemah serta menderita infeksi kelamin atau penyakit varikokel. Penyakit ini banyak menyerang pria yang sering melakukan aktivitas duduk terlalu lama. Hal ini menyebabkan pembuluh vena membesar sehingga bisa menyebabkan pembuluh di buah pelir terganggu. Hal ini berpengaruh besar terhadap kekuatan sperma yang diperlukan untuk proses pembuahan. Jika tak segera ditangani, bisa mengakibatkan kemandulan.
Menurut Suyasa tindakan operasi mampu menekan kemandulan hingga 80%. Untuk itu, makan makanan bergizi serta mengandung zat zinc sangat berguna untuk kesuburan, karena dalam proses pembuahan diperlukan sperma yang sehat. “Penyebab fertilitas berasal dari 56% karena faktor suami dan istri, 26% istri, dan factor suami 18%,” ujarnya..
Umur kesuburan wanita sekitar 20-24 tahun, sedangkan umur reproduksi sehat 20-35 tahun. Menjaga agar PH keasaman daerah vagina wanita menjadi hal penting agar sperma bisa terpelihara sebelum masa pembuahan. Suyasa menyarankan agar tak menggunakan zat antiseptik secara berlebihan ketika membersihkan daerah vagina. Karena hal ini mampu membunuh bakteri lactobasilus yang berkembang dan bertugas menjaga keasaman vagina. “Jika hal tersebut terjadi akan mengakibatkan sperma terbunuh dalam leher rahim. Karena sebelum masa pembuahan, sperma akan mendiami bagian leher rahim selama 2-3 hari,” jelas Suyasa.
Selain itu infeksi leher rahim akibat aborsi, juga mampu mempengaruhi tingkat kesuburan. “Tindakan aborsi mampu menyebabkan infeksi akibat mulut rahim dibuka paksa. Hal tersebut menyebabkan perubahan struktural leher rahim sehingga tak bisa memberikan suasana yang baik bagi perkembangan sperma,” ungkapnya.
Proses enziminasi di leher rahim yang mengalami infeksi, tingkat keberhasilannya hanya mencapai 18-20%. Proses enziminasi tak menjamin pasangan akan cepat hamil. Hal ini menurut Suyasa diakibatkan faktor penyebab kemandulan bukan hanya karena infeksi namun bisa juga karena faktor lain seperti buntunya saluran tuba/saluran telur atau kondisi sperma yang tak bagus. “Jika enziminasi dilakukan tapi spermanya tak bagus, tentu saja pembuahan tak bisa dilakukan,” tukasnya.
Cara yang paling efektif adalah dengan memerikasakan keseluruhan organ kelamin baik wanita maupun pria. Dengan pemeriksaan akan dapat dilihat jelas faktor penyebab kemandulan. “Setelah diketahui penyebabnya, penanganan akan lebih mudah dan hasil yang didapat jauh lebih baik,” ujarnya.
Berbagai pertanyaan peserta dilontarkan dalam diskusi tersebut. Salah satunya tentang pengaruh posisi kaki dinaikkan ketika usai melakukan hubungan suami istri. Menurut Suyasa pengaruhnya dalam proses kesuburan tak terlalu besar, namun mampu memberi peluang lebih besar bagi sperma berkumpul ke mulut rahim sehingga sel sperma dapat dengan mudah berenang ke dalam rahim. Hal tersebut menyebabkan cairan sperma dapat ditangkap sel telur dengan mudah.
Berbagai penyebab kemandulan dapat diatasi. Salah satunya tumor rahim. Sebagai salah satu penyebab kemandulan, tumor rahim mampu dihilangkan tanpa harus mengangkat rahim, namun dengan catatan jika tumor tersebut berada tak menyatu dengan otot rahim. Jika menyatu, rahim tersebut harus diangkat.
Suyasa menambahkan berbagai kemandulan dapat ditimbulkan banyak factor. Untuk itu meski masa menstruasi sudah teratur juga tak menjamin pasangan tersebut subur.
0 komentar:
Post a Comment